Museum Gula Jawa Tengah


Yak, kali ini aku bakal nulis tentang obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Klaten. Oh iya, btw jangan bilang kalo kalian pada gak tau Klaten itu dimana? Duh sedihh L Jadi Kota Klaten itu ada di antara kota Yogyakarta dan juga kota Solo. Masih bingung? Coba deh liat di google maps. Masih gak tau juga? Aduhh kamu ini anak Indonesia bukan sih? :’) Sebelum bahas lebih lanjut tentang obyek wisata di Klaten itu ada apa aja sih, aku mau bilang terimakasih kepada dosen sejarah terndagel saya selama bersekolah, Bapak Cherry, karena Beliaulah saya bisa jalan-jalan dan mengexplore potensi wisata di daerah sendiri. Jujur, selama 19 tahun hidup di Klaten mungkin baru sedikit tempat wisata yang sudah saya kunjungi. Sedih banget gak sih? Wkwk. Yang lebih membuatku bersyukur lagi adalah mahasiswa jurusan pariwisata pasti bakal lebih banyak agenda untuk jalan-jalan ke tempat-tempat baru ((meskipun setelah itu tugas pasti menumpuk :’) wkwk)).

Yaa, setelah browsing dan mengumpulkan data akhirnya aku memutuskan untuk mengunjungi 5 tempat yang dijamin berfaedah sekali gaess. Nah, kelima obyek wisata itu nanti bakal aku jelasin di 5 laman yang berbeda. Oke gaes daripada berlama-lama, langsung aja yaa bahas tempat kita yang pertama :))
  
MUSEUM GULA JAWA TENGAH

Museum Gula Jawa Tengah tampak dari depan

Sejarah Awal Museum Gula Jawa Tengah
Museum Gula Jawa Tengah ini berlokasi di Kompleks Pabrik Gula Gondang Baru di Jl. Klaten-Jogja Km. 05 Klaten, Jawa Tengah. Museum ini buka setiap harinya dari Pukul 09.00-15.00 WIB. Harga tiket masuknya juga lumayan terjangkau, hanya Rp 5.000. Bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1907 dan diresmikan untuk diunakan sebagai museum pada tanggal 11 September 1982 yang diresmikan oleh Bapak Soepardjo Roestam sebagai Gubernur Jawa Tengah kala itu. Museum Gula ini dibangun di dekat pabrik gula Gondang karena pabrik gula tersebut merupakan pabrik gula tertua di Indonesia yang masih beroperasi sampai saat ini. Selain itu hasil gula yang diproduksi di pabrik tersebut juga disebut-sebut sebagai kualitas yang terbaik. Mesin-mesin pabrik yang digunakan juga tergolong mesin tua karena mesin yang paling muda usianya saja sudah digunakan sejak tahun 1929. Museum ini dibangun untuk menyambut Kongres Gula Sedunia yang ke-19 di Jakarta, namun penelitian yang dilakukan dilakukan di Pabrik Gula Gondang Baru ini. Museum ini dikatakan langka karena saat ini sudah jarang ditemukan museum gula yang memiliki pabrik gulanya sekaligus, dan museum ini merupakan satu-satunya yang ada di Asia Tenggara.

Pada awalnya pabrik gula dibangun pertama kali di Batavia kurang lebih ada 80an pabrik gula. Lalu di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta ada sekitar 16 pabrik gula. Namun setelah kedatangan Jepang ke Indonesia banyak pabrik gula yang hancur ataupun dialihfungsikan. Lalu saat ini di Jawa Tengah hanya tersisa 13 pabrik gula dan tidak semuanya beroperasi, hanya 8 pabrik gula yang masih beroperasi termasuk Pabrik Gula Gondang Baru.

Kantor Pengurus pabrik beserta foto-foto para pemimpinnya

Pabrik gula yang dulunya milik Indonesia asli hanyalah Pabrik Gula Tasikmadu dan Solomadu. Namun sejak krisis keuangan besar-besaran tahun 1930an, kedua pabrik tersebut dikatakan bangkrut lalu ditutup dan dikembalikan lagi ke pemerintah Hindia Belanda. Kalau pabrik gula di Yogyakarta awalnya merupakan pabrik pemerintah yang berdiri tahun 1955 ditutup karena dianggap kekurangan lahan untuk penanaman tebu. Namun tidak  jadi ditutup dan masih beroperasi sampai sekarang dan bernama pabrik Gula Madukismo.

Dulunya di Kabupaten Klaten sendiri memiliki 11 pabrik gula itu juga belum termasuk Home Industry yang lain. Namun saat ini hanya tinggal 3 pabrik yang tersisa, Pabrik Gula Delanggu yang sudah dialihfungsikan menjadi pabrik karung goni, Pabrik Gula Ceper yang sudah ditutup dan digunakan untuk tempat pembuatan pupuk, dan hanya Pabrik Gula Gondang Baru yang masih beroperasi.

Hama yang sering menyerang tanaman tebu antara lain tikus menyerang akar dan batang; uret (seperti ular namun didalam tanah) menyerang akar, batang dan pucuk tebu; gulma atau alang-alang yang tumbuh di gundukan dan mengganggu pertumbuhan tebu. Selain hama, tebu juga rentan terkena penyakit seperti jamur upas, gendok, dan karat daun. Apabila penyakit tersebut tidak segera diatasi maka daun tebu akan berubah menjadi kecoklatan seperti berkarat dan juga menganggu pertumbuhan batang sehingga tidak dapat tumbuh besar.

Tanaman liar (gulma) yang menyerang tanaman tebu

Setiap pabrik gula diharapkan apabila mengalami kerusakan pada mesin harus langsung dibenahi sendiri supaya mesin tersebut bisa beroperasi lagi. Hal ini dikarenakan proses penggilingan tebu itu berlangsung sekitar 5-6 bulan dan beroperasi 24 jam nonstop. Apabila mesin tersebut berhenti nanti akan terhitung sebagai kerugian. Pabrik gula di Jawa Tengah itu tergolong mesin-mesin tua dan toko yang menjual spare part mesin hanya ada di Jerman dan Belanda, lalu teknisi ahlinya berasal dari Perancis dan Inggris. Namun setelah tahun 1975 sudah digantikan oleh orang-orang pribumi.

Bagaimana Proses Pembuatan Gula?
Proses penananam tebu diawali dengan pembuatan lahan. Proses pembentukan lahan tersebut ditemukan tahun 1863 oleh Alfaro Reynoso yang berasal dari Belanda. Pada gambar merupakan contoh penanaman tebu di lahan kering yang sudah diukur dengan teliti sedemikian rupa. Kedalaman tanah kurang lebih 30 cm, lebarnya got antargundukan sekitar 45 cm, tinggi gundukan rata-rata 50 cm, panjang got 8 meter, saluran irigasi dibuat sepanjang 50 meter. Semuanya menggunakan alat manual, termasuk untuk mengukur lebar dan kedalaman gundukan. Penanaman tebu itu sendiri dapat dilakukan di lahan kering, lahan basah, dan daerah pantai. Namun paling bagus bila ditanam di lahan kering karena tebu hanya membutuhkan sedikit air. Tebu yang sudah siap panen usianya 7-9 bulan, apabila belum cukup umur atau kelebihan umur maka akan diproduksi menjadi tetes (air tebu yang tidak bisa digunakan sebagai bahan pembuatan gula yang nantinya digunakan sebagai bahan pembuatan sampingan lain).  Tebu yang sudah cukup umur ujungnya akan dipotong 5-6 ruas untuk proses pembibitan lagi dan dibawa ke pabrik dan dipotong lagi. Sisanya akan dibawa ke pabrik untuk digiling. Salah satu cara yang digunakan untuk memilih tebu yang manis adalah apabila batang tebu itu disentil batang tersebut akan pecah.


Gula juga memiliki standar kualitas, gula yang paling baik dikonsumsi adalah gula yang berwarna putih kecoklatan atau kuning seperti yang beredar di pasaran dan berbentuk kristal. Sebelum ada kemasan ekonomis seperti saat ini, dahulu gula dikemas dalam karung goni berukuran 100 kg dan dijahit menggunakan mesin jahit.
Standar kualitas gula yang baik dari zaman ke zaman

Sebelum melakukan proses pembuatan gula pasti ada acara selametan yang sudah dilaksanakan secara turun temurun sejak pemerintahan Belanda. Acara tersebut diadakan setahun sekali pada bulan April.

Apa Keunikan dari Museum ini?
Keunikan dari Museum Gula Jawa Tengah ini yaitu langka karena hanya satu-satunya di Asia Tenggara dan benda-benda koleksinya berasal dari pabrik-pabrik gula lain di Jawa Tengah. Kawasan ini tidak hanya sekedar pabrik dan museum namun rumah-rumah kuno yang masih ada sering digunakan sebagai lokasi film seperti Soekarno, Habibie & Ainun dan juga W.R. Supratman yang akan rilis besok Oktober 2017.

Selain pabrik dan museum, di kawasan pabrik Gula Gondang Baru juga menyediakan sarana yang lain seperti lokomotif uap yang beroperasi hanya pada hari Minggu atau pada saat ada panggilan; adapula arena rekreasi Green Park; Rumah Besaran; Gondang Winangoen Resto dan Auditorium.


Pendapat Saya Tentang Museum ini
Aku merasa bahwa belum mengetahui Klaten sepenuhnya. Aku ini sudah tinggal di Klaten sejak lahir tapi ya gitu, pengetahuanku masih abal-abal banget L Pendapatku tentang museum ini adalah sebenernya tempatnya itu bagus, lalu penjelasan yang disampaikan juga sangat jelas dan lengkap. Tapi kenapa masih sedikit pengunjung yang tertarik untuk datang dan mau melihat sejarah yang ada di kotanya sendiri. Yang bikin ngerasa agak gak enak adalah ruangan di dalam museum ini remang-remang. Entah itu didesain kayak gitu apa gimana yaa, tapi kan kalo remang-remang gitu suasana mistis Pabrik Gula Gondang Baru makin terasa :3 Ya, masyarakat Klaten pasti taulah yaa kalo pabrik ini emang angker. Mungkin dari pihak pengelola bisa mempertimbangkan lagi. 

Loket tiket masuk Museum Gula Jawa Tengah yang hanya dijaga oleh satu orang

Di tempat ini juga banyak pekerja terutama di bagian taman dan juga kebersihan museum. Namun yang menurut saya disayangkan adalah penjaga loket dan orang yang bisa menjelaskan tentang sejarah dan seluk-beluk museum (a.k.a tour guide) adalah orang yang sama. Untung kemarin waktu aku berkunjung termasuk sepi. Coba kalo pas rame terus itu nanti gimana coba? Saran lagi untuk pengelola museum bisa menambah jumlah orang yang berjaga di loket sehingga sang penjaga loket gak perlu multitasking sebagai tour guide jugaa.

Sumber wawancara: Mas Deni, Tour Guide Museum Gula Jawa Tengah dari Klaten
Teks: Afifah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Tour dalam Manajemen Biro Perjalanan Wisata