Si Kembar Candi Plaosan
CANDI PLAOSAN
Lokasi candi
Candi Plaosan terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan
Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi ini terletak sekitar 1 KM dari
candi Sewu atau Candi Prambanan. Harga tiket masuk ke candi ini hanya Rp 3.000
saja. Namun disaat saya berkunjung di bulan Agustus kemarin, saya tidak perlu
membayar karena selama bulan Agustus free
entry alias gratis. Cmiww~ Candi ini ramai pengunjung biasanya saat
hari-hari libur seperti akhir pekan, liburan panjang, atau saat diadakannya
Festival Candi Kembar. Namun tak jarang di hari-hari biasa juga ramai
pengunjung, baik dari wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Negara yang
paling banyak berkunjung berasal dari Malaysia.
Candi Plaosan sendiri baru mulai dipegang dan di urus oleh pemerintah Indonesia
sejak tahun 1940. Candi Plaosan direnovasi mulai tahun 1956-1960 dan April
1983-1988. Ada beberapa tour guide yang sudah disediakan di kompleks Candi
Plaosan. Mereka berasal dari kelurahan di sekitar candi. Selain candi, di
kompleks ini juga terdapat museum arca yang menyimpan ratusan koleksi arca dari
penemuan arca di Candi Plaosan Utara dan Selatan. Selain itu terdapat juga
Mandapa (pendapa) dan 58 Perwara Stupa Hindu dan 116 Perwara Stupa Budha
(tempat semedi). Candi Plaosan sendiri hanya merupakan sebagai tempat pemujaan,
dan keberadaan posisi keratonnya masih belum diketahui secara pasti.
Perbedaan Candi Plaosan Lor dan Plaosan
Kidul
Pada zaman dahulu sebenarnya kedua candi tersebut berada dalam satu
kompleks dan disebelah barat ada sebuah kampung kecil bernama Kampung Plaosan.
Oleh karena itu, kedua candi ini akhirnya dinamakan Candi Plaosan yang
dipisahkan oleh jalan yang ada di depan. Sehingga candi yang berada di bagian
utara disebut dengan Candi Plaosan Lor (utara) dan Candi Plaosan Kidul
(selatan). Namun yang membedakan
hanyalah di Candi Plaosan Lor merupakan candi kembar yang juga sebagai induk
dari Candi Plaosan Kidul. Candi kembar
tersebut merupakan representasi dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Candi
tersebut dibuat kembar sebagai bukti bahwa Rakai Pikatan dan Pramodha Wardhani
yang notabene berbeda agama (Hindu dan Budha) dapat bersatu dalam damai. Selain
itu, hal yang membedakan adalah “penjaga” didalam candi tersebut. Di dalam
candi laki-laki, “penjaga”nya adalah raksasa yang juga laki-laki. Sedangkan
untuk candi perempuan yang menjaga adalah raksasa perempuan. Dan setiap candi
yang menjaga adalah sepasang laik-laki dan perempuan. Karena dahulu maksud dan
tujuannya adalah, saat candi sudah selesai dibangun maka pasangan tersebut akan
pindah ke candi sesuai jenis kelaminnya. Candi kembar tersebut dibatasi oleh
sebuah gapura yang berada tepat di tengah-tengah kedua candi.
Keunikan Candi Plaosan
![]() |
Bapak Gunawan, Tour Guide sekaligus juru kunci Candi Plaosan |
Pendapat saya tentang Candi
Plaosan ini
Menurut saya, Candi Plaosan ini sangat terawat hanya saja kurangnya
fasilitas parkir yang memadai. Selain itu juga menurut saya papan penunjuk
jalan yang disediakan juga hanya sedikit, sehingga
menyulitkan wisatawan. Di candi ini memang sudah disediakan tour guide, namun karena kurangnya informasi yang diberikan kepada wisatawan, sehingga wisatawan tidak tahu bahwa tour guide tersebut memang khusus disediakan pihak pengelola, bukan independen.
menyulitkan wisatawan. Di candi ini memang sudah disediakan tour guide, namun karena kurangnya informasi yang diberikan kepada wisatawan, sehingga wisatawan tidak tahu bahwa tour guide tersebut memang khusus disediakan pihak pengelola, bukan independen.
![]() |
Pintu masuk ke area candi |
Sumber wawancara: Bapak Gunawan, Juru Kunci Candi Plaosan Lor
Teks: Afifah
Komentar
Posting Komentar