Merindu itu Berat

Karena merinduku yang terberat bukanlah merindu lawan jenis yang sedang didamba. Bukan merindu hal-hal materiil yang tak ku punyai. Bukan, bukan itu lagi. Merindu terberatku adalah saat aku merasa kehilangan sosok-sosok penyemangat dalam hidupku. Sosok yang selalu ada didekatku meskipun jarak besar terbentang dihadapan. Sosok yang selalu rela menghabiskan waktunya hanya untuk mendengar tiap inci keluh kesahku. Sosok yang selalu mampu membuat buncah hatiku saat mendengar lelucon aneh dan tawa keras mereka. Sosok yang selalu menghina teman dekat lainnya saat absen dari bangku sekolah. Ah, sungguh membuatku rindu.

Aku tak cukup paham apa yang orang-orang diluar sana perbuat hingga persahabatan yang mereka jalin terlihat sungguh membuatku cemburu. Apakah mereka mempunyai sebuah komitmen kecil? Ataukah mereka memang sudah dipersatukan dalam suatu ikatan batin? Sungguh aku ingin tahu.

Hari ini masih jauh dari detik-detik perpisahan. Namun suasana itu terasa pekat dihatiku. Aku merasa ada sesuatu yang diambil paksa dan membuatku merasa berbeda. Hampa. Hampa yang tahun-tahun sebelumnya tak pernah sedetikpun kurasakan. Aku tak tahu, tapi aku merasa merindukan sosok-sosok sahabat, pemancar radar kebahagiaanku.

Teruntuk sosok-sosok yang kurindu. Dan bahkan semua orang pun tahu, merindu itu berat.

Komentar

  1. merindukan bayangan yang bahkan untuk sekadar sadar ia dirindupun tidak :')
    I Know that feel afif .. be patient

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Tour dalam Manajemen Biro Perjalanan Wisata