Bukit Cinta Gunung Gajah

BUKIT CINTA GUNUNG GAJAH






Setelah bingung dan berpikir keras di Candi Sojiwan, akhirnya aku dan seorang temanku melanjutkan perjalanan ke Bayat ((yang sungguh bertolak sangat jauh gaess, dari Prambanan terus ke Bayat. Hm)) Di Bayat kita meuju ke Bukit Cinta di Gunung Gajah. Inget yaa, Gunung Gajah bukan Watu Gajah. Namanya serupa tapi percayalah kedua tempat ini jaraknya sooo far. Jadi jangan disamakan yaa, nanti tersesat :’v

Lokasi Bukit Cinta Gunung Gajah
Bukit Cinta ini terletak di Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Harga tiket masuknya sangat murah, hanya Rp 2.000 saja. Tempat ini buka dari pukul 06.00-18.00 WIB. Bukit Cinta ini baru dibuka dan diresmikan pada 24 April 2017. Walaupun masih tergolong tempat wisata baru, namun Bukit Cinta ini sudah cukup terkenal di Kabupaten Klaten terutama di daerah bayat dan juga sudah banyak terliput oleh media-media seperti Instagram, Facebook dan televisi.

Loket tiket masuk lokasi
Sejarah Awal Bukit Cinta Gunung Gajah
Awal mula dibentuknya Bukit Cinta itu sendiri dimulai dari permintaan kepada kepala desa untuk membuat taman di bagian bawah dekat lokasi parkir. Tempat ini dahulu sebenarnya adalah hutan belantara yang tidak terjamah oleh masyarakat. Lalu dari Karang Taruna berinisiatif untuk membuat gardu pandang dan didukung penuh oleh pihak kepala desa Gunung Gajah. Bukit Cinta saat ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), jadi secara resmi kepemilikannya berada di tangan BUMDES.

Para pedagang yang berjualan di sekitar lokasi
Untuk beberapa bulan ini, di hari-hari biasa yakni di hari Senin-Jumat, 200-300 tiket habis terjual di loket. Untuk hari Sabtu bisa mencapai 700-1000 lebih tiket dan untuk di hari Minggu atau hari libur bisa mencapai 2500-3000 tiket terjual. Kenaikan yang cukup signifikan mengingat. Untuk wisatawan asing sejak dibuka April lalu sudah ada sekitar 5 turis asing yang berkunjung dengan membawa tour guidenya sendiri. Saat ini tour guide yang tersedia masih 1 orang saja, hal tersebut dikarenakan kurangnya rasa percaya diri untuk berbicara didepan umum dari karang taruna yang lain.
                                                              
Apa Keunikan dari Bukit Cinta ini?
Keunikan dari Bukit Cinta Gunung Gajah adalah tempat ini menyajikan pesona alam yang ada di sekitar daerah Gunung gajah. Memang saat ini masih terlihat gersang, namun target Karang Taruna dan segenap pengelola Bukit Cinta akan mempercantik bagian atas dengan bunga-bunga di saat musim penghujan tiba. Saat ini pengelola masih merasa keteteran bila harus rutin menyirami tanaman yang ada karena belum adanya petugas khusus terlebih lagi tanah yang digunakan merupakan tanah gersang dan juga disaat musim kemarau seperti ini. Namun, para pengelola akan selalu berinovasi memajukan tempat wisata ini dengan menampung dan menghargai usulan-usulan atau masukan dari para pengunjungnya. Seperti usulan untuk membuat gembok inta seperti yang ada di Korea, kalo kalian pergi ke Bukit Cinta ini pasti akan melihat tempat untuk meletakkan gembok cinta tersebut. Hal tersebut bertujuan agar apabila pengunjung datang kembali ke Bukit Cinta, tempat ini sudah tidak lagi sama, sudah memiliki kemajuan. Karena di Kabupaten Klaten ini sendiri, banyak tersebar.

Tangga menuju puncak  Bukit Cinta

 
Selain gardu pandangnya yang berbentuk love, yang menjadi daya tarik dari tempat ini adalah Bukit Cinta merupakan tempat penelitian geologi dari berbagai universitas di Indonesia tepatnya di Watu Prau. Asal usul cerita Watu Prau itu sendiri hampir mirip dengan cerita Tangkuban Perahu di Jawa Barat. Jadi selain untuk kearifan lokal, pendidikan juga diusung disini.

Gardu pandang

Pendapat saya tentang Bukit Cinta ini
Menurut saya, Karang Taruna Desa Gunung Gajah ini sangat kreatif karena mereka mampu mengolah sebuah daerah gersang, yang notabene merupakan daerah hutan jati, menjadi suatu tempat yang begitu potensial. Untuk ukuran tempat wisata baru, Bukit Cinta ini sudah patut di acungi jempol. Namun kekurangannya adalah, masih kurangnya sarana penunjuk jalan. Jadi ada beberapat titik tertentu yang seharusnya diberi penunjuk jalan namun justru tidak ada. Lalu, untuk jalan keluar aksesnya masih kurang. Pengunjung harus melewati kebon yang belum rata tanahnya dan itu menyulitkan pengunjung teruatama lansia dn anak-anak. Selain itu juga tidak tersedianya Mushola untuk sarana ibadah.

Sumber wawancara: Mas Marwan, Tour Guide Bukit Cinta Gunung Gajah Bayat

Teks: Afifah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Tour dalam Manajemen Biro Perjalanan Wisata